Dhab
SUMBER : JAKIM
Tarikh: Jan 20, 2004
Riwayat: Riwayat Muslim
Kategori: Ibadah
Hadith:
Ibnu Umar r.a meriwayatkan katanya : Rasulullah SAW ditanya mengenai
Dhab, maka baginda bersabda : Aku tidak memakannya dan aku tidak
mengharamkannya. Dalam satu riwayat: Rasulullah SAW didatangkan dengan
Dhab, maka baginda tidak memakannya dan tidak pula mengharamkannya.
Huraian Hadith:
Memang terdapat hadits yang banyak dalam Bukhari Muslim yang
menjelaskan tentang binatang ini iaitu dhab yang halal dimakan. Para
sahabat pun memakan dhab sedangkan Rasullah SAW melihatnya, bahkan
Baginda tidak menghalang dan menegah para sahabat untuk memakannya. Dhab
adalah sejenis Cicak yang hidup di padang pasir. Nama saintifiknya ialah Uromastyx aegyptius microlepis.
Dhab merupakan binatang berdarah sejuk yang tergolong dari jenis
reptilia bertelur. Dhab juga adalah binatang herbivor yang hanya memakan
tumbuh-tumbuhan. Cara kehidupan dhab ialah ia banyak menghabiskan
masanya dalam lubang-lubang yang digali untuk menyembunyikan diri atau
di celah-celah batuan yang selamat untuk berlindung daripada ancaman
musuhnya termasuk manusia. Dhab mempunyai kulit yang bersisik tebal di
atas badan dan ekornya, panjang bagi seekor dhab lebih kurang dari 14
hingga 36 inci atau lebih.
MANFAAT MINYAK DHAB SINAI
- Istimewa merawat peredaran darah pada zakar.
- Menambah ketegangan zakar.
- Mamaksimakan ereksi zakar.
- Merangsang tenaga syahwat.
- Menghalang urat zakar dri dimasuki angin.
- Meningkatkan kelazatan ketika bersama isteri.
Bagi mati pucuk :
1. DARI PANGKAL ke DEPAN ( cara kaedah 2 urutan zakar traditional melayu ) baca selawat 3 kali dan diurut sebanyak 21 kali
2. Diurut dari pangkal zakar ke lutut .
3. Di urut dari pinggang ke bawah .
( Hanya dua kali seminggu untuk selama sebulan )
1. DARI PANGKAL ke DEPAN ( cara kaedah 2 urutan zakar traditional melayu ) baca selawat 3 kali dan diurut sebanyak 21 kali
2. Diurut dari pangkal zakar ke lutut .
3. Di urut dari pinggang ke bawah .
( Hanya dua kali seminggu untuk selama sebulan )
MANFAAT SAMPINGAN YANG LAIN.
- Alahan.
- Asma.
- Gatal kulit.
- Kudis buta.
- Luka-luka
- Sopak
- Bekas jahitan.
- Kanak-kanak kembung perut.
- Kencing malam
- Angin pasang.
- bisa-bisa badan.
. Kadal padang pasir (arab: dhobbun
[15]).
Pendapat yang paling kuat yang
merupakan madzhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah bahwa dhabb adalah halal
dimakan, hal ini berdasarkan sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- tentang
biawak:
كُلُوْا
وَأَطْعِمُوْا فَإِنَّهُ حَلاَلٌ
“Makanlah dan berikanlah makan
dengannya (dhabb) karena sesungguhnya dia adalah halal”. (HR. Al-Bukhary
dan Muslim dari hadits Ibnu ‘Umar)
Adapun keengganan Nabi untuk
memakannya, hanyalah dikarenakan dhabb bukanlah makanan beliau, yakni beliau
tidak biasa memakannya. Hal ini sebagaimana yang beliau khabarkan sendiri dalam
sabdanya:
لاَ
بَأْسَ بِهِ، وَلَكِنَّهُ
لَيْسَ مِنْ طَعَامِي
“Tidak apa-apa, hanya saja dia
bukanlah makananku”.
Ini yang dikuatkan oleh Imam
An-Nawawy dalam Syarh Muslim (13/97). [Mughniyul Muhtaj (4/299) dan Al-Muqni'
(3/529)]
BIAWAK HARAM UNTUK DI GUNAKAN OLEH UMAT ISLAM SEDANGKAN DHAB HALAL, DHAB BUKANLAH BIAWAK DAN BIAWAK BUKANLAH DHAB
Dan yang ingin kita bahas di sini adalah mengenai Dhab yang sebagian orang mengartikannya dengan Biawak!!!
DHAB
- Sejenis haiwan padang pasir Negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir dan Sudan.
- Khasiat Dhab disebut dalam kitab-kitab lama seperti Hayatul Haiwanul Kubra, Ma Jaa Fi Dhobi Anil Arab, Tajul Muluk dan Attibbil Nabawi.
- Dhab amat dikenali masyarakat Badwi Arab yang mendiami padang pasir dan lereng-lereng gunung.
- Dipercayai salah seekor haiwan yang ditakdirkan oleh Allah swt membantu Rasullullah saw menghilangkan tapak Rasullullah saw di dalam gua ketika melarikan diri dari kaum Quraisy.
- jangka hayat Dhob amat panjang. mampu hidup sehingga 200 tahun.
- Daya tahan untuk hidup amat tinggi sehingga mengambil masa 24 jam untuk mati setelah disembelih.
- Dhab berkepala keras seperti penyu, lidah tidak bercabang seperti ular dan ekor berduri seperti buaya.
- Tidak minum air dan hanya memakan tumbuh-tumbuhan kektus di padang pasir.
- Terdapat dua pundi lemak berpaut di dalam perut Dhab.
- Menguatkan TENAGA BATIN LELAKI
- Melancarkan peredaran darah
- Merawat masalah urat saraf, sendi, pinggang, kebas-kebas dan letih lesu.
- Merawat pelbagai penyakit kronikseperti tetapi tidak terhad kepada:
- Kencing Manis
- Darah Tinggi
- Asma
- Merendahkan kadar kolesterol.
Dhab (Uromastyx aegyptia)[1][2] adalah sejenis biawak yang terdapat di padang pasir dan sebagai salah satu anggota terbesar dari genus Uromastyx. Dhab dapat di temui di Mesir, Libya dan seluruh daerah Timur Tengah tetapi sangat jarang ditemui saat kini karena penurunan habitatnya.
Kulitnya yang sangat keras sering digunakan oleh Arab Badui,
sementara dagingnya dimakan sebagai salah satu alternatif sumber
protein dan mereka bisa menunjukkan cara untuk menyembelihnya.[3] Nama Inggrisnya Egyptian Mastigure atau Egyptian dab lizard atauEgyptian spiny-tailed lizard.
Menurut keyakinan umat Islam, dhab ini halal dimakan[nb 1][nb 2][nb 3][4] dan dikatakan merupakan sejenis obat perangsang tenaga batin tradisional.[5]
Kehidupan seekor dhab
Dhab tergolong dalam keluarga kadal dan termasuk hewan herbivora.
Ia menghabiskan banyak waktunya dalam lubang yang digalinya untuk
menyembunyikan dirinya atau dicelah batuan yang aman untuk berlindung.
Panjang seekor dhab lebih kurang 14 inci sampai dengan 36 inci.
Sebagai sejenis biawak, dhab merupakan hewan reptilia yang berdarah dingin, dan berkembang biak dengan cara bertelur, dan mempunyai kulit bersisik tebal. Mereka hidup di daerah kering dan berbatu.[1]
Usia dhab bisa menjangkau sampai 700 tahun. Ia dikatakan hanya akan kencing 4 tahun sekali dan berubah kelamin pada setiap 2 tahun. Ia mampu bertahan dengan lingkungan habitatnya yang panas dan kering tanpa meminum air.
Catatan
1. ^ Hadis
riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Nabi saw. pernah ditanya tentang
binatang biawak dan beliau menjawab: Aku tidak suka memakannya, tetapi
aku tidak mengharamkannya. (Shahih Muslim No.3598)
2. ^ Hadis
riwayat Khalid bin Walid ra.: Bahwa ia bersama Rasulullah saw.
mendatangi rumah Maimunah, isteri Nabi ra. yang juga masih termasuk
bibinya dan juga bibi Ibnu Abbas. Di rumahnya, ia (Khalid) mendapatkan
daging biawak yang dipanggang, oleh-oleh dari saudara Maimunah, Hufaidah
binti Harits dari Najed. Daging itu kemudian dihidangkan kepada
Rasulullah saw. karena tidak diberitahu, maka Rasulullah saw. lalu
mengulurkan tangannya hendak memakannya. Pada saat itulah seorang wanita
yang kebetulan sedang berada di rumah Maimunah berkata: Beritahu
Rasulullah saw. apa yang kalian suguhkan kepada beliau itu. Mereka lalu
mengatakan: Itu daging biawak, wahai Rasulullah! Seketika itu Rasulullah
saw. menarik kembali tangannya. Kemudian Khalid bin Walid bertanya:
Apakah biawak itu haram, wahai Rasulullah saw.? Rasulullah saw.
menjawab: Tidak, akan tetapi di daerah kaumku, daging itu tidak ada dan
aku tidak suka memakannya. Khalid berkata: Lalu aku mengambil dan
memakannya, sedangkan Rasulullah saw. melihat dan tidak melarangku.
(Shahih Muslim No.3603)
3. ^ Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Bibiku, Ummu Hufaid memberikan
hadiah kepada Rasulullah saw. berupa minyak samin, keju dan daging
biawak. Minyak samin dan kejunya beliau makan dan daging biawaknya
beliau biarkan karena beliau merasa jijik. Daging itu pernah dihidangkan
di meja makan Rasulullah saw. Kalau seandainya daging itu haram, maka
daging itu tidak akan dihidangkan di meja makan Rasulullah saw. (Shahih
Muslim No.3604)
perbandingan Dhab dan biawak
1. Dhab hidup di padang pasir, biawak hidup di dua tempat
2. Dhab tidak bertaring , Biawak bertaring
3. Dhab herbivore/pemakan tanaman atau buah2an, biawak karnivora / pemakan daging
4. Dhab tidak mempunyai cakar , biaawak bercakar tajam untuk menyerang dan menyobek mangsa
5. Dhab kecil (14 inci s/d 36 inci),biawak besar-besar 1 m s/d 2,5 m
6. Dhab tidak ada di Indonesia , biawak banyak terdapat di indonesia
7. Dhab suka bersembunyi di balik batu di padang pasir yang tidak ada air, biawak sangat suka dengan genangan air
Itulah beberapa perbedaan antara Dhab dan Biawak , jadi menurut hemat penulis,
DHAB HALAL DI MAKAN KARENA ADA HADIST YANG MENERANGKANNYA SEDANGKAN BIAWAK ADALAH HARAM UNTUK DI KONSUMSI OLEH UMAT ISLAM DI KARENAKAN TERDAPAT BEBERAPA SYARAT UNTUK MENGHARAMKANNYA SEPERTI
A. BERTARING
B. HIDUP DI DUA ALAM
C. MEMPUNYAI CAKAR UNTUK MENYERANG
D. MENJIJIKKAN / PEMAKAN BANGKAI
Demikianlah
sedikit catatan dari kami semoga ada manfaatnya,dan kami sangat menunggu
respon dari anda guna memperbaiki kekurangan kami
Wassalam………………………………………………………………………
No comments:
Post a Comment